metode ilmiah
PENGARUH
AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU
DISUSUN
OLEH:
SEFIANA
DESI
KANIA
PUTERI
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
1. Pengenalan
Masalah
Kacang hijau adalah tanaman hasil budidaya dan palawija yang dikenal
luas di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih
dan sering dibuat kecambah/tauge. Selain itu, kacang hijau juga mempunyai bunga
kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning
pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan yang berisi 10-15 biji kacang
hijau.
Dalam pertumbuhannya, tanaman kacang hijau memerlukan media dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah air.
Sehubungan dengan adanya kacang
hijau yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh air, maka pada penelitian ini akan
membahas mengenai perlakuan yang ditimbulkan dari pemberian kadar air yang
berbeda. Menurut berbagai pendapat faktor air dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang
hijau.Karena tanaman selain membutuhkan cahaya matahari, tanaman juga memerlukan
air untuk tumbuh. Karena air merupakan senyawa yang sangat penting dalam menjaga
tekanan turgor dinding sel tumbuhan.
Untuk mengetahui secara detail, maka perlu diketahui bahwa air merupakan
senyawa yang sangat penting dalam menjaga tekanan turgor dinding sel tumbuhan.Fungsi
air dalam tumbuhan antara lain adalah:
·
Menentukan laju fotosintesis.
·
Sebagai pelarut universal dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
·
Menentukan proses transportasi unsur zat
hara yang ada dalam tanah.
·
Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh
bagian tumbuhan.
Sebagai medium
reaksikimia(metabolisme)dalam sel.
Maka dari itu kami mencoba melakukan
penelitian tentang pengaruh air terhadap tanaman kacang hijau.
2. Perumusan
Masalah
a.Apakah air dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman kacang hijau?
b.Apakah perlakuan pemberian kadar
air yang berbeda-beda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau?
3. Pengumpulan
Data
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume
yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya
pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari
tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya
perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan
sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan
proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat
kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan
Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Faktor luar
Faktor
luar adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang berdampak
pada tanaman itu, baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya,
temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.
1.
Nutrisi
Tumbuhan
memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang diperlukan dalam
jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah
sedikit disebut unsur mikro.
2.
Cahaya
Cahaya
mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis,
tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah
menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat
menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua
kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam
jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi
tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.
Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut
fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kloroplas,
sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin), dan
pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom
berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya
pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga
Berdasarkan panjang dan intensitas
penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
- Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih
pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan
krisatinum.
- Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih
panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan
kentang.
- Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran.
Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.
3.Suhu
Secara
umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim
akan rusak, dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.
4. Kelembaban atau kadar air
Sampai
pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin
cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang
diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih
cepat mencapai ukuran maksimalnya.
b.
Faktor dalam
Selain
faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam adalah hormon-hormon
yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi yang
dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang
berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh
bagian-bagian dari tumbuhan.
Berikut ini adalah macam-macam
hormon pada tumbuhan beserta fungsinya:
- Auksin :
Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan
oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga
pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah
dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang,
dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang
berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu
koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena
cahaya auksinnya akan terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat
daripada bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil
akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
- Giberelin
: Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga
pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin
adalah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa
biji (partenokarpi).
- Sitokinin
: Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel,
dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang
merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin
sendiri tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.
- Asam Absisat (= dormin) : Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan
biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan
tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat penuaan daun,
merangsang pengguguran daun dan memperpanjang masa dormansi (menghambat
perkecambahan biji).
- Gas etilen
: Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon
yang dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen
meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi
empuk dan berasa manis
- Kalin:
Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan
organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas: Kaulokalin : merangsang
pembentukan batang
- Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang
telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
- Filokalin : merangsang pembentukan daun
- Antokalin :
merangsang pembentukan bunga
- Asam traumalin
: Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki
kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau
regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium
luka atau asam traumalin. Luka-luka yang terjadi dapat tertutup kembali
dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti
dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh
tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
4. Hipotesis
Adapun
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
·
Bahwa air sangat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman kacang hijau.
·
Pemberian kadar air yang berbeda memberikan
pengaruh yang berbeda pula terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
5. Eksperimen
1.Alat dan Bahan
·
Aqua gelas 3 buah
·
Biji kacang hijau
·
Kapas
·
Air bersih
·
Sendok makan
·
Penggaris
·
Buku
·
Alat tulis
2.Langkah Kerja
·
Sediakan 3 buahgelas aqua dan berilah
label A,B, dan C
·
Isi tiap gelas aqua dengan beberapa
lapis kapas
·
Taruhlah diatas kapas 5 buah tanaman kacang
hijau di setiap gelas aqua tersebut
·
Berilah air pada tiap gelas tersebut dengan
ketentuan gelas A di isi air setengah dari gelas aqua tersebut,kemudian gelas B
diisi air sesuai dengan batas letak kapas tersebut,dan gelas C diisi dengan 2
sendok makan air.
·
Amati pertumbuhan tanaman tersebut selama
kurang lebih 3 hari.
·
Catatlah hasil dari pengamatan tersebut.
3.HasilPenelitian
Dari
penelitian yang telah kami lakukandiperoleh hasil:
Data keadaan daun pada tanaman kacang hijau(tauge):
Hari
|
Gelas
A
|
Gelas
B
|
Gelas
C
|
1
|
tumbuh
|
Tumbuh
subur
|
Tumbuh
belum sempurna
|
2
|
Daun
sedikit busuk
|
Tumbuh
sempurna
|
Layu
|
3
|
Busuk
|
Tumbuh
subur
|
Layu
dan keriput
|
|
|
|
|
Data keadaan akar pada
tanaman kacang hijau(tauge):
Hari
|
Gelas
A
|
Gelas
B
|
Gelas
C
|
1
|
tumbuh
|
tumbuh
|
Tumbuh
sedikit
|
2
|
Akar
sedikit busuk
|
Tumbuh
subur
|
kering
|
3
|
Busuk
|
Tumbuh
sempurna
|
Kering
keriput
|
Data keadaan batang pada
tanaman kacang hijau(tauge):
Hari
|
Gelas
A
|
Gelas
B
|
Gelas
C
|
1
|
Segar
|
Segar
|
Sedikit
segar
|
2
|
Basah
|
Segar
|
kering
|
3
|
Busuk
|
Segar
|
Kering
dan layu
|
4.Pembahasan
Dari penelitian yang
telah kami lakukan,ternyata dalam gelas A(air setengah gelas) pada hari pertama
tanamannya sudah tumbuh. Daunnya tumbuh segar, akarnya dapat tumbuh dan batangnya
pun dalam keadaan segar. Pada hari ke dua terjadi perubahan dimana tanaman yang
semula subur berubah menjadi basah dan busuk. Daunnya sedikit busuk, akarnya sedikit
basah dan busuk dan batangnya pun berair. Pada hari ketiga terjadi perubahan lagi,
dimana tanaman yang tadinya sedikit busuk bnerubah menjadi tanaman yang benar benar
busuk. Daun, akar dan batangnya pun busuk semua.
Pada gelas B(yang
diberi air pas pada kapasnya)pada hari pertama tanamannya dapat tumbuh.Daun,akar
dan batangnya dalam keadaan segar. Pada hari kedua terjadi perubahan dimana tanaman
yang semula belum tumbuh sempurna sekarang sudah menjadi sempurna.daun,akar dan
batangnya telah tumbuh dengan sempurna.Pada hari ketiga terjadi perubahan lagi,pada
hari ketiga ini tanaman telah tumbuh subur dan menjadi lebih sempurna.
Pada gelas C(yang
diberi air 2 sendok makan)pada hari pertama tanaman sudah tumbuh tetapi daunnya
hanya tumbuh sekitar 1 cm,akarnya baru berupa rambut-rambut kecil dan batangnya
belum begitu sempurna.Pada hari kedua tanaman berubah menjadi kering .daun,akar
dan batangnya berubah menjad ikering.Pada hari ketiga terjadi perubahan lagi,tanamannya
berubah menjadi layu.Daun,akar dan batangnya layu,kering,dan keriput.
Dari hasil yang kami
amati,pada gelas A tanaman menjadi busuk dikarenakan kebanyakan air. Air dalam gelas
A tersebut terlalu banyak sehingga pertumbuhan tanaman kacang hijau ersebut sulit
dikendalikan,sehingga menjadi busuk.Kadar air yang diberikan melebihi kebutuhan
air tanaman tersebut.Pada gelas B,tanaman dapat tumbuh dengan subu karena kadar
air yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut,sehingga tanaman tersebut
dapat tumbuh dengan subur dan sempurna.Pada gelas C,tanaman menjadi layu karena
kadar air yang diberikan kurang memenuhi kebutuhan air tanaman tersebut,sehingga
tanaman menjadi kering.
6. Menarik
Kesimpulan
Setelah kami melakukan penelitian,kami dapat menyimpulkan bahwa ternyata
faktor air sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.Perbedaan kadar air yang
diberikan,ternyata juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut.Dimana kadar
air yang baik itu tidak terlalu banyak juga tidak terlalu sedikit.Kadar air
yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan air tanaman tersebut.
0 comments: